Laman

Kamis, 09 September 2010

YAMAHA BISON

Harga Yamaha Bison Spesifikasi – Hanya berselang satu hari setelah uji coba di Sirkuit Gokart Sentul, Jawa Barat, akhirnya Yamaha resmi meluncurkan Byson. Produk terbaru di segmen sport 150cc ini dibandrol Rp19,9 juta on the road Jakarta.

Harga Yamaha Bison Spesifikasi
Byson dibekali mesin 153 cc 4 tak SOHC air cooled yang mampu menghasilkan tenaga hingga 10,1 PS pada 7.500 rpm dengan torsi 10,5 Nm di 5.500 rpm.

Sepeda motor jenis sport ini mempunyai dimensi 2.075 mm x 780 mm x 1.045 mm. Sistem suspensinya dibekali model Teleskopik 0,41 mm di depan dan Monocross di belakang yang mengapit ban tubeless ukuran 100/80-17M dan 120/70-17M.

Dyonisius Beti, Presiden Direktur YMKI mengatakan bandrol yang ditawarkan merupakan harga promosi. “Kami akan pertahankan harga setidaknya sampai akhir tahun,” ujar Dyon di sela peluncuran Byson di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan, hari ini.

Untuk tahap awal, Byson akan ditargetkan terjual 3.000-5.000 unit per bulan dan diposisikan sebagai penopang volume maker model sport Yamaha Vixion.

“Itu target awal, tapi akan kami sesuaikan dari permintaan yang masuk,” jelas Dyon.

Produksi massal akan dilakukan pasca Lebaran yang jatuh di September 2010. Nah, berarti kalau minat motor ini beli sekarang sebelum tahun depan naik harga.

Byson akan bersaing ketat dengan komeptitor Honda New Mega Pro yang juga belum lama diluncurkan ke pasar.

Yamaha FZ 16 (Yamaha Bison)
Specifications:
Engine: 153.7 CC four-stroke, air-cooled, single-cylinder, 2 valves, SOHC
Power: around 15PS
Gearbox: 5-speed
Fuel System: 26mm CV Carb
Wheels (F/R): 5-spoke 17? die-cast alloys
Tyres(F/R): 100/60-R17, 140-60-R17
Brakes(F/R): 267mm single cross-drilled ventilated rotor with 2-pot calipers / 130mm drum
Suspension:
Front: 41mm Telescopic Forks
Rear: Monocross type
Headlight: 12V 35W Halogen with Multifocal Reflector
Exhaust System: Mid Ship type, side mounted
Tank capacity: 13 litres

Minggu, 21 Februari 2010

PKn Kelas XII SMK Syamsul Arifin Pukul Pasuruan

Pengertian Angkatan Kerja

Penduduk dapat dikelompokkan menurut umur sebagai berikut :
1. 0-14 tahun => penduduk non produktif
2. 15-64 tahun => penduduk produktif
3. > 64 tahun => penduduk non produktif

Angkatan kerja dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan :
1. Mereka yang bekerja penuh : aktif menyumbang tenaganya dalam kegiatan produksi
2. Pengangguran terbuka (open anemployment) : sama sekali tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
3. Setengah pengangguran (under unemployment) : mereka yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan / keahliannya.
4. Pengangguran tersembunyi (disguise employment) : pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja yang berlebih.

Jumlah angkatan kerja setiap tahun selalu berubah sesuai dengan perubahan jumlah penduduk dan perubahan komposisi penduduk menurut umur.

Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi.
Undang-undang yang mengatur Ketenagakerjaan : UU No 13 tahun 2003
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mempu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat


Rabu, 10 Februari 2010

BLOG SMK SYAMSUL ARIFIN PASURUAN FREE RPP PKn MODUL PKn PROMES PROTA PTK SKRIPSI GRATIS

blog gurubagus.co.cc disediakan bagi murid dan guru terutama bagi murid dan guru SMK Syamsul Arifin Pukul Pasuruan, yang menyediakan secara GRATIS SILABUS, PROTA, PROMES, RPP dan MODUL mata pelajaran KKPI, PKn, BAHASA INDONESIA dan INGGRIS, AGAMA ISLAM, KIMA, MATEMATIKA, MULTIMEDIA, SOFTWARE, FREE SOFTWARE, PENJASKES, SENI DAN BUDAYA, yang bisa di download atau unduh di blog http://www.gurubagus.co.cc
SILABUS, PROTA, PROMES, RPP dan MODUL ini mudah mudahan dapat membantu rekan-rekan guru yang sedang pusing menyusun perangkat pembelajaran KTSP. saya juga mencoba untuk menampilkan contoh-contoh skripsi maupun karya ilmiah maupun PTK dalam blog ini.
oleh karena itu silahkan download atau unduh saja karena GRATIS, FREE tapi jangan lupa tinggalkan pesan di komentar sebagai koreksi bagi kami demi perbaikan blog. Untuk mempersiapkan dalam menyusun RPP, Prota, Promes, Silabus memang butuh pembiasaan. terutama RPP, Prota, Promes, Silabus untuk mata RPP pelajaran KKPI, RPP Bahasa Indonesia, RPP Agama Islam, RPP Seni dan Budaya, RPP Penjaskes.

Senin, 08 Februari 2010

RPP AGAMA ISLAM SMK KELAS X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
PROGRAM KEAHLIAN : MULTI MEDIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : BAGUS CAHYONO
MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam
KELAS/SEMESTER : X / 1
TAHUN PELAJARAN : 2009/2010


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Nama Sekolah : SMK-Syamsul Arifin Pukul Pasuruan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Program Keahlian : Multi Media
Materi : - QS. Al-Baqoroh ayat 30
- QS. Al-Mukminun ayat 12-14
- QS. Adz-Dzariyat ayat 56
- QS. Al-hajj ayat 5
Kelas / Semester : X / 1
Pertemuan Ke : 1 - 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
---------------------------------------------------------------------
Standar Kompetensi : 1. Memahami ayat-ayat al-qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

Kompetensi Dasar : 1.1. Membaca Qs. Al-Baqoroh ayat 30, al-mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan al-Hajj ayat 5.
1.2. Menyebutkan arti Qs. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
1.3. Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam Qs. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
Indikator :
  • membaca QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5 dengan fasih.
  • mengidentifikasi Tajwid QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  • mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5 dengan benar.
  • mengartikan ayat QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  • o menjelaskan kandungan-kandungan QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  • mengidentifikasi perilaku khalifah dalam QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  • mempraktikan perilaku khalifah sesuai dengan QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  • menunjukkan perilaku sebagai khalifah dalam kehidupan.


I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :
  1. membaca QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5 dengan fasih.
  2. mengidentifikasi Tajwid QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  3. mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5 dengan benar.
  4. mengartikan ayat QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  5. menjelaskan kandungan-kandungan QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  6. mengidentifikasi perilaku khalifah dalam QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  7. mempraktikan perilaku khalifah sesuai dengan QS. Al-Baqoroh ayat 30, Al-Mukminun ayat 12-14, Adz-Dzariyat ayat 56 dan Al-Hajj ayat 5.
  8. menunjukkan perilaku sebagai khalifah dalam kehidupan.
Selengkapnya silahkan download

APEL DI SMK SYAMSUL ARIFIN


APEL DALAM RANGKA WASPADA NARKOBA

Rabu, 03 Februari 2010

RPP KEWIRAUSAHAAN SMK SYAMSUL ARIFIN PUKUL PASURUAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK SYAMSUL ARIFIN
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas/Semester : I / I
Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
Indikator : 1. Mengidentifikasi pengertian wirausaha dan kewirausahaan
2. Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
3. Mengidentifikasi karakteristik wirausahawan
4. Mengidentifikasi kegagalan dan kesuksesan seorang wirausahan
Alokasi Waktu : 8 x 45’

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa mengkaji dan menganalisis dari berbagai sumber tentang sikap dan perilaku wirausaha, siswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian wirausaha dan kewirausahaan dengan baik
2. Menunjukkan tujuan, asas, sasaran, dan ruang lingkup kewirausahaan dengan benar
3. Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha dengan benar
4. Menerapkan karakteristik wirausahawan seperti disiplin, mandiri, realistis, jujur, komitmen tinggi, kreatif, dan inovatif dengan baik
5. Mengidentifikasi karakteristik warausahawan menurut para ahli dengan baik dan benar
6. Menunjukkan 10 macam kegagalan dan kesuksesan warausahawan berdasarkan karakteristik wirausahawan dengan benar
7. Menyimpulkan karakteristik wirausahawan yang gagal dan sukses dengan baik

II. Materi Ajar
1. Pengertian kewirausahaan dan wirausaha
2. Tujuan, asas, sasaran, dan ruang lingkup kewirausahaan
3. Sikap dan perilaku wirausahawan
4. Falsafah dan kebiasaan wirausahawan
5. Karakteristik wirausahawan menurut para ahli
6. Karakteristik wirausahawan yang meliputi disiplin, mandiri, realistis, jujur, komitmen tinggi, kreatif, dan inovatif
7. Cara mengidentifikasi 10 kegagalan dan kesuksesan seorang wirausahan

III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Diskusi
3. Penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pertemuan ke-1 dan ke-2
1. Pendahuluan
- Salam dan presensi
- Appersepsi materi tentang kewirausahaa
- Tanya jawab
- Siswa mempelajari materi sesuai dengan kompetensi dasar
2. Kegiatan Inti
- Mengkaji dari berbagai sumber tentang sikap dan perilaku wirausahawan
- Menjelaskan pengertian wirausaha dan kewirausahaan
- Menganalisis tujuan, asas, sasaran, manfaat, ruang lingkup kewirausahaan
- Menjelaskan karakteristik wirausahawan menurut ahli
- Mendiskusikan tentang karakteristik wirausahawan seperti disiplin, mandiri, realistis, jujur, komitmen tinggi, kreatif, dan inovatif
3. Kegiatan akhir
- Membahas tentang penugasan yang diberikan ke siswa dan memberikan informasi berikutnya

b. Pertemuan ke-3 dan ke-4
1. Pendahuluan
- Salam dan presensi
- Tanya jawab materi yang terdahulu
- Siswa mempelajari materi tentang kegagalan dan kesuksesan wirausahawan
2. Kegiatan Inti
- Menganalisis dari berbagai sumber tentang kegagalan dan kesuksesan wirausahawan
- Mendiskusikan sikap dan perilaku seorang wirausahawan
- Memahami karakteristik wirausahawan
3. Kegiatan Akhir
- Mengadakan evaluasi secara lisan tentang materi yang telah dipelajari dan pembahasan materi yang belum dipahami

V. Sumber belajar
1. Ating, 2004, Kewirausahaan SMK tingkat 1, Amrico, Bandung, halaman 13-23
2. Mardiyatmo, 2005, Kewirausahaan 1 SMK, Yudhistira, Surakarta, halaman 1-41
3. Suryana, 2005, Memahami Karakteristik, Wirausahawan (Modul 1 SMK), Dinas Pendidikan Yogyakarta, halamn 7-48
4. ______, 2007, Modul Kewirausahaan SMK 1, UD Putra Waylima, Surakarta, halaman 2-27

VI. Penilaian
- Teknik : Tes tertulis
- Bentuk instrument : isisan singkat dan essay
A. Soal KD 1.1
Isian singkat
1. Inpres no. 4 tahun 1995 tentang GNMMK, yaitu singkatan dari …..
2. Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain, ini dikemukakan oleh …..
3. Sasaran kewirausahaan adalah para pelaku ekonomi terutama …..
4. Sikap dan perilaku wirausaha yang utama adalah …..
5. Istilah 10D dikemukakan oleh …..
6. Mencintai pekerjaan bisnisnya dan hasil produksinya disebut …..
7. Proses pengembangan kewirausahaan : ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang termasuk …..
8. Berusaha mendidik karyawan menjadi mandiri, disiplin, tekun dan jujur merupakan salah satu dari …..
9. Salah satu penyebab kegagalan adalah bakat yang tidak sesuai. Hal ini disebabkan …..
10. Salah satu keuntungan menjadi wirausahawan adalah terbukanya peluang untuk …..

Essay
1. Apakah manfaat dari kewirausahaan? (4 saja)
2. Jelaskan keterampilan-keterampilan yang harus dipunyai wirausahawan yang dapat menunjang keberhasilan!
3. Sebutkan 10 macam kegagalan dalam berwirausaha!
4. Tuliskan karakteristik wirausahawan menurut Wasty Sumanto!
5. Sebutkan factor pemicu (Triggering Event) untuk terjun dalam dunia bisnis! (4 saja)

B. Kunci Jawaban
Jawaban singkat
1. Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudidayakan Kewirausahaan
2. Gede Perma
3. pengusaha kecil
4. bekerja tekun, teliti, produktif
Selengkapnya silahkan download

Rabu, 20 Januari 2010

MENCARI PEMIMPIN DI KAKI MEJA

Jika tujuan Anda hanya ingin mengatur, jelas semuanya bisa Anda lakukan dari balik meja di ruangan Anda yang tertutup hampir sepanjang hari. Sangat mudah membuat sistem pelaporan yang terstruktur. Anda tinggal tentukan laporan macam apa yang Anda perlu. Tetapkan siapa saja yang perlu melapor dan kapan. Done! Dan Anda akan mendapatkan jawaban-jawaban yang sifatnya tertutup, deskripsi yang hanya menjawab yang ditanyakan, potensi masalah yang dikecil-kecilkan, keberhasilan yang dibesar-besarkan, solusi yang dicerdas-cerdaskan. Tapi tentu saja semuanya rapi – bukankah jawaban rapi yang Anda cari?
Pemimpin yang ingin maju – saya harap ini Anda – akan menjawab ‘tidak’. Mereka tahu bahwa komunikasi formal yang terjadwal, beragenda, dan dengan jumlah partisipan yang sudah ditentukan, tidak akan memberi mereka informasi berguna. Karena itu, mereka lebih suka memanfaatkan komunikasi informal yang spontan dan tak beragenda untuk mendapatkan informasi yang riil dan jujur. Komunikasi informal memberi pemimpin kesempatan untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan anggota tim, apa yang menjadi masalah, dan apa solusi yang menurut mereka mungkin diterapkan. Interaksi informal ini akan menjadikan Anda benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi tim. Lewat komunikasi informal-lah Anda membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dari komunikasi informal pula Anda dapat menangkap sinyal tentang kepuasan (atau ketidakpuasan) terhadap pekerjaan, perusahaan, dan pemimpin – yaitu Anda.
Bagaimana Anda dapat menggunakan saluran komunikasi informal untuk lebih memahami sudut pandang orang lain serta menyampaikan dengan baik sudut pandang Anda sendiri? Pertimbangkan hal-hal berikut ini:
Gunakan waktu informal untuk membangun hubungan. Gunakan beberapa menit dari waktuAnda untuk menanyakan tentang keluarga, hobi, atau kesukaan rekan atau anggota tim Anda. Apakah ada anaknya yang sedang sakit? Tanyakan bagaimana kabarnya. Yang terpenting, kepedulian dan ketertarikan Anda pada mereka harus tulus. Jika dirasa perlu, kumpulkan fakta-fakta penting tentang orang tersebut, lalu konfirmasi kebenarannya ketika Anda menghampirinya atau berpapasan dengannya.
Berilah orang kesempatan untuk menunjukkan apa yang sedang ia kerjakan. Ketika Anda mampir ke meja kerja kolega atau pegawai Anda, dia mungkin ingin menunjukkan sesuatu yang sedang ia kerjakan. Sediakan waktu untuk memeriksa secara cepat hasil kerjanya dan berikan masukan Anda. Inilah kesempatan bagi manajer seperti Anda untuk mengatakan “Luar biasa!” atas pekerjaan pegawai Anda. Kegiatan ini hanya memakan waktu beberapa menit, namun dapat memberikan efek luar biasa pada motivasi pegawai.
Perlihatkan sisi kemanusiaan Anda. Orang suka melihat sisi kemanusiaan Anda, terutama jika Anda seorang bos. Jika Anda melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan keluarga di akhir pekan lalu atau jika Anda memiliki hobi tertentu, jangan takut untuk memperlihatkannya. Percakapan seperti ini adalah investasi berharga. Meskipun terlihat tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan, percakapan ini dapat meningkatkan keefektifan seseorang sebagai manusia.
Perhatikan sinyal yang diberikan. Anda dapat belajar banyak dari obrolan singkat. Namun, jika Anda menghampiri seseorang dan pintunya tertutup, atau ia tidak mau melakukan kontak mata, tidak berhenti melakukan pekerjaannya, atau tampak begitu sibuk, hargai sinyal tersebut dan segera tinggalkan dia. Bukan berarti dia tidak mau bicara dengan Anda; dia mungkin sedang sibuk. Terimalah sinyal yang disampaikannya, dan hampirilah dia di lain waktu.
Interaksi yang tidak terjadwal dan tidak terstruktur sangat bermanfaat dalam membantu Anda memahami apa yang sedang terjadi - bukan apa yang Anda kira sedang terjadi - di organisasi. Terkejutlah ketika mendapati bahwa meluangkan waktu 5 menit dengan Theo untuk mengulas esai politik di majalah kesukaannya membuatnya makin menghargai Anda dan intelektualitas Anda. Dan pada gilirannya, dia juga akan semakin menghargai penugasan dari Anda. (DP/Disarikan dari buku Kebenaran Tentang Menyampaikan Maksud Anda karangan Lonnie Pacelli)

Senin, 11 Januari 2010

FUNGSI DAN PERANAN PERS


Fungsi dan peranan pers
Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungi
pers ialah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial .
Semen
tara Pasal 6 UU Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan
sebagai berikut:
memenuhi hak masyarakat untuk
mengetahuimenegakkkan nilai-nilai dasar
demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia,
serta menghormati kebhinekaanmengembangkan pendapat umum
berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benarmelakukan pengawasan, kritik,
koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umummemperjuangkan keadilan dan kebenaran
Berdasarkan fungsi dan peranan pers
yang demikian, lembaga pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi( the
fourth estate) setelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif , serta
pembentuk opini publik yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan pers
itu baru dapat dijalankan secra optimal apabila terdapat jaminan kebebasan pers
dari pemerintah.
Menurut tokoh pers, jakob oetama , kebebsan pers menjadi syarat mutlak agar
pers secara optimal dapat melakukan pernannya. Sulit dibayangkan bagaiman
peranan pers tersebut dapat dijalankan apabila tidak ada jaminan terhadap
kebebasan pers.
Pemerintah orde baru di Indonesia sebagai rezim pemerintahn yang sangat
membatasi kebebasan pers . hl ini terlihat, dengan keluarnya Peraturna Menteri
Penerangan No. 1 tahun 1984 tentang Surat Izn Usaha penerbitan Pers (SIUPP),
yang dalam praktiknya ternyata menjadi senjata ampuh untuk mengontrol isi
redaksional pers dan pembredelan.
Albert Camus, novelis terkenal dari Perancis
pernah mengatakan bahwa pers bebas dapat baik dan dapat buruk , namun tanpa
pers bebas yang ada hanya celaka.
Oleh karena salah satu fungsinya ialah melakukan kontrol sosial itulah,
pers melakukan kritik dan koreksi terhadap segal sesuatu yang menrutnya tidak
beres dalam segala persoalan. Karena itu, ada anggapan bahwa pers lebih suka
memberitakan hah-hal yang slah daripada yang benar. Pandangan seperti itu
sesungguhnya melihat peran dan fungsi pers tidak secara komprehensif, melainkan
parsial dan ketinggalan jaman.Karena kenyataannya, pers sekarang juga
memberitakan keberhasilan seseorang, lembaga pemerintahan atau perusahaan yang
meraih kesuksesan serta perjuangan mereka untuk tetap hidup di tengah berbagai
kesulitan